Sabtu, 02 September 2023

Konfigurasi DHCP Server

Konfigurasi DHCP Server menggunakan Virtual Box

DHCP Server

    DHCP merupakan singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol, pada kali ini kita akan membahas apa itu DHCP SERVER dan juga DHCP Client, DHCP Server adalah sebuah server yang bertanggung jawab untuk menyediakan dan mengelola jaringan yang bekerja secara otomatis dalam mengenali perangkat yang terhubung ke jaringan. Sedangkan DHCP Client adalah perangkat yang menerima konfigurasi jaringan yang telah dibuat DHCP Server.

Dan juga kita sebagai administrator bisa mengelola jaringan yang dibuat dengan lebih mudah.

LANGKAH-LANGKAH KONFIGURASI DHCP SERVER:



1. Langkah pertama yaitu pastikan kalian sudah menginstall debian lalu setting network pada virtual mesin dengan dua interface satu bridge adapter dan satu lagi host only adapter.


2. kita bisa start virtual machine debian terlebih dahulu dan login, langkah awal yang akan kita lakukan adalah menambahkan ip address untuk interface enp0s8 yang merupakan network host only adapter menggunakan perintah : nano /etc/network/interfaces kemudian setelah itu ketik ip address untuk interface enp0s8.

3. Setelah itu jangan lupa untuk me reboot server setelah menambahkan IP address pada enp0s8.
4. Selanjutnya jika virtual machine sudah ter reboot kita bisa melakukan pengecekan apakah IP yang sebelumnya kita edit sudah terkonfigurasi atau belum, kita bisa menggunakan perintah "ip address" untuk melakukan pengecekan ip address.

5. Selanjutnya jika IP sudah terkonfigurasi kita akan melakukan perubahan pada file source.list namun sebelum melakukan pengubahan kita harus backup file sources.list terlebih dahulu untuk mewaspadai hal-hal yang tidak diinginkan seperti salah konfigurasi untuk perintah yang akan kita gunakan "cd /etc/apt": berfungsi untuk berpindah dari directory sebelumnya ke directory tertentu. "cp (nama file) (nama file-ubah)" : berfungsi untuk melakukan penyalinan file dan ubah ke nama tertentu.
"Jangan lupa untuk masuk ke dalam mode root terlebih dahulu"

6. Setelah itu copy file repository dari kebo pens:

deb http://kebo.pens.ac.id/debian bullseye main contrib non-free
deb http://kebo.pens.ac.id/debian bullseye-updates main contrib non-free deb 
deb http://kebo.pens.ac.id/debian-security bullseye-security main contrib non-free

7. Selanjutnya, jika kita sudah membuat file backup kita tidak akan langsung melakukan pengubahan pada file sources.list namun kita harus menghapus file sources.list default yang berisikan repository yang bersumber dari iso dan membuat file sources.list baru untuk menambahkan repository baru untuk perintah yang akan kita gunakan adalah "rm sources.list": berfungsi untuk melakukan penghapusan pada file sources.list default. : berfungsi tidak hanya untuk membuka file namun bisa juga membuat file.

8. Selanjutnya, jika kita sudah selesai menghapus data sources.list default, kita bisa langsung membuat atau membuka file sources.list yang baru dan memasukkan repository yang baru untuk repository yang baru kita akan gunakan deb http://kebo.pens.ac.id/debian bullseye main contrib non-free
deb http://kebo.pens.ac.id/debian bullseye-updates main contrib non-free deb 
deb http://kebo.pens.ac.id/debian-security bullseye-security main contrib non-free.

9. Kemudian simpan file tersebut melalui perintah ctrl + x  kemudian pilih yes lalu tekan enter.
10. Langkah selanjutnya jika file sources.list sudah fix kita bisa langsung melakukan update packages yang ada di debian dengan menggunakan perintah "apt update".


11. Lalu periksa repository lokal yang sudah kita buat tadi kita harus melakukan pengecekan apakah repository yang baru sudah terkonfigurasi dengan cara mengetikkan perintah "cat sources.list"

12. Langkah selanjutnya jika packages sudah terupdate kita akan mendownload/menginstall packages untuk membuat dhcp server di sistem operasi debian dengan menggunakan perintah "apt install isc-dhcp-server-ldap"

13. Selanjutnya jika packages sudah terinstall kita akan melakukan pengubahan pada file dhcpd.conf namun sebelum melakukan pengubahan kita harus melakukan backup file dhcpd.conf terlebih dahulu untuk mewaspadai hal-hal yang tidak diinginkan seperti salah konfigurasi. Untuk perintah yang digunakan yaitu "cd /etc/dhcp": berfungsi untuk berpindah dari directory sebelumnya ke directory tertentu. "cp dhcpd.conf dhcpd.conf.backup": berfungsi untuk melakukan penyalinan file dan ubah ke nama tertentu.

14. Selanjutnya jika kita sudah backup file milik dhcpd.conf kita akan langsung melakukan pengeditan untuk file dhcpd.conf dengan mengguakan perintah "nano dhcpd.conf"


15. Lalu perhatikan file yang sudah diedit : 


16.  Selanjutnya jika kita sudah melakukan pengeditan dhcp server yang meliputi subnet, range, dan domain name, kita akan mengubah dan juga mengisi interface yang akan kita gunakan sebagai interface dhcp server dengan menggunakan perintah "nano /etc/default/isc-dhcp-server"




17. Selanjutnya jika kita sudah mengubah interface yang kita gunakan kita bisa melakukan restart dhcp server untuk memulai ulang server yang sebelumnya default menjadi yang kita konfigurasi untuk perintah yang akan kita gunakan yaitu "/etc/init.d/isc-dhcp-server restart": berfungsi untuk memulai ulang server dan perintah "etc/init.d/isc-dhcp-server status": berfungsi untuk melakukan pengecekan server apakah sudah running atau belum.


18. Hasil verifikasi laptop mendapatkan dhcp client.






































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Server Monitoring Cacti -Debian Server

  Monitoring Server dengan Menggunakan Paket Cacti